Sabtu, 16 Juni 2012

YPN ambil bagian di penilaian Kelurahan Siaga kota Makassar

Pemantauan kinerja PHBS oleh kader di posyandu di kelurahan bulurokeng Kota Makassar

Rombongan tim penilai posyandu dan kelurahan siaga dalam cakupan Kota Makassar

Penilaian tentang gizi oleh tim penilai di poskesdes Kota Makassar

penilaian administrasi kelengkapan berkas di posyandu yang dinilai di Kota Makassar

Foto bersama tim penialai posyandu dan kelurahan siaga dengan para kader dan pemerintah lurah Kota Makassar



Tim penilai posyandu dan kelurahan siaga Kota Makassar Dr Ita Anwar hingga malam tetap semangat

pengecekan kelengkapan administrasi poskesdes kota makassar oleh tim kesehatan dan lingkungan

foto bersama tim penilai kelurahan siaga dengan para kader serta tokoh masyarakat dan juga kepala puskesmas kota makassar

Manager Kesehatan YPN "Ikrom Trianto" berkunjung menilai kelurahan siaga Kota makassar

Manager Lingkungan YPN "Muh Jaya" menilai keadaan lingkungan kelurahan siaga Kota Makassar
           Pertengahan bulan Juni 2012 Dinas Kesehatan Kota Makassar mengandakan lomba kelurahan siaga yang diganggrungi oleh pelaku Pos Kesehatan Desa (POSKESDES) PUSKESMAS dan POSYANDU. Beberapa kelurahan yang telah menjadi agenda penilaian yang telah dijadwalkan oleh Dinas Kesehatan telah disusun rapi. Adalah Tim yang tergabung dalam penilaian kelurahan siaga tersebut adalah Dinas Kesehatan Kota Makassar yang diwakilkan oleh Dr Ita Anwar, TP PKK, Dinas Kesehatan Propinsi, Yayasan Peduli Negeri dari program Kesehatan (IHPP)  Bapak Ikrom Trianto dan Program Lingkungan (MGC) Bapak Muhammad Jaya M.
        Konsep Kelurahan Siaga yang dibentuk oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar adalh konsep perpaduan dengan semua pengembangan unsur penting kehidupan didalamnya, konsep yang hampir mirip dengan konsep kampung pintar tetapi perbedaannya hanya terletak pada wilayah cakupan. kelurahan siaga memiliki cakupan semua RW sedangkan kiampung pintar cakupannya adalah lingkup RW yang didasari dari program MGC. Secara teoritis kelurahan siaga dapat dibagi 6 pilar pengembangan yang dilakukan di kelurahan :
  1. Pilar Sosial = dengan pengembangan kelompok masyarakat yang dapat dilihat proaktif kegiatan dalam usaha pengembangan wilayah untuk kegontong royongan keberagaman karakter masing-masing individu
  2. Pilar lingkungan = dengan pengembangan kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah dengan 3R, sistem bank sampah
  3. Pilar Kesehatan = dengan pengembangan PHBS di rumah tangga yang tertata dari pelayanan kader posyandu, puskesmas dan poskesdes
  4. Pilar Pendidikan = dengan pengembangan PAUD sasaran sekolah serta sosialiasi serta edukasi berjenjang
  5. Pilar Ekonomi = dengan pengembangan UKM di kelompok kerja warga yang dapat meningkatkan kesejahteraan warga dan masyarakat
  6. Pilar Informasi Teknologi = dengan pengembangan sistem informasi melalui internet serta media pemberitaan lainnya

   
 dari 6 pilar tersebut diatas secara teknis dapat dilihat dari kesiapan administrasi setiap kelompok atau forum yang telah di SK-kan oleh masing-masing lurah. 143 kelurahan kelurahan siaga telah diberi edukasi sehingga sangat mendukung program ini dikaitkan juga dengan program MGC, IHPP, KAMPUNG PINTAR, PNPM serta kegiatan posyandu dst. Perbedaan yang nyata terlihat ketika wilayah penilaian kelurahan siaga adalah kelurahan yang telah mengikuti MGC, salah satu faktor utama yang ,mendukung penilaian adalah kondisi lingkungan secara utuh kemudian sistem administrasi lalu dilengkapi dengan bukti otentik.
       Beberapa kekurangan wilayah yang dinilai pada setiap wilayah yang telah dinilai adalah sebagai berikut :
  1. Sistem Administrasi = kurangnya pencatatan kegiatan dan beberapa jadwal serta agenda kegiatan yang dituangkan dalam satu bentuk buku yang didalmnya terlihat absensi, notulen musyarawarah serta hasil musyawarah. kelengakapan lainnya yang kurang adalah SK, Stempel, Kop Surat, dan Buku-buku penunjang.
  2. Sistem Informasi = kurangnya bukti dokumentasi foto-foto kegiatan yang telah dilakukan. papan potensi yang dipajang yang meunut hasil kajian dan pendataan
  3. Kondisi lingkungan = kurangnya tampilan kebersihan yang ditandai kurangnya hasil pemilahan sampah, jalur hijau serta kebersihan darinase
  4. Pemahaman warga = kurangnya pemahaman warga yang ditunjukan oleh para kader-kader kesehatan, terdapat banyak kesalahpahaman dan juga salah persepsi yang terus diyakini. 
     Dari penilaian ini dapat terlihat betapa perjuangan oleh pemerhati lingkungan serta kesehatan sangat berat panjang dan tak berujung. tetapi semangat ini tak pernah surut dikarenakan dalam tim ini selalu ada semangat baru dalam menjadikan Kota Makassar menjadi lebih baik. Terkhusus buat warga dengan kondisi yang ada kamipun tetap mengaharap adanya perhatian dari kondisi yang baik ini, semoga segala perjuangan dapat berbuah manis dipenghujung ceirta dengan prestasi gemilang.

Minggu, 10 Juni 2012

YPN berpartisipasi di pameran 100% Indonesia di Kota Makassar

   
      
                
                          
Fasilitator UKM MGC bersama Dr Ita dan juga Motivator YPN
Dr Ita mengungjungi stand pameran UKM Bongaya ke; Bongaya kec tamalate Kota Makassar

Ibu Emi dan Motivator YPN di deoan stand YPN di pameran 100 % Indonesia

Kamis, 07 Juni 2012

Yayasan Unilever Indonesia mengunjungi wilayah Kampung Pintar dan Pengepul Kota Makassar

       Perwakilan Yayasan Unilever Indonesia Ibu Ima yang datang di kota Makassar melakukan kunjungan ke beberapa wilayah pelaksana Bank Sampah dan juga pengepul. Kehadiran tim YUI di Kota Makassar didampingi oleh YPN melakukan kunjungan ke beberapa wilayah untuk mengetahui dan juga eksplore pengepul dalam lanjutan evaluasi program kota Makassar kaitannya program MGC dan Kampung Pintar. beberapa wilayah yang dikunjungi selama 2 hari kehadiran ibu ima adalah 9 wilayah kampung pintar dan juga 6 pengepul sampah kota Makassar.    
   
    
Ibu Ima dan Pak Sahar di Bank Sampah Karanganyar

Pertemuan pengurus PBS Sipakatau dengan rombongan YUI dan YPN

Ibu Ima berkordinasi dengan Pak Asikin pengurus Bank Sampah Tamamaung

Ibu Ima berkordinasi dengan Ibu Ramlah pengurus Bank Sampah Tamamaung

Rombongan YUI dan YPN mengunjungi lokasi bank sampah pusat di jalan kerung-kerung tempat PD Kebersihan

Ibu Ima di pertemuan Pengepul

Tim YUI dan YPN mengunjungi PBS Restu bumi kelurahan Kalukuang

Tim YUI dan YPN di pengepul Kota Makassar

Pengepul Pannampu yang dikunjungi Tim YUI dan YPN

Ibu Ima di PBS Cambaya yang di sambut ibu asniati beserta suami

pengusaha sukses H. rahim yang dikunjungi oleh TIM YUI dan YPN

Alat Pengepres logam milik H. Rahim yang tinggal di jalan kerung-kerung

Motivator YPN Muh Jayaberkordinasi dengan H. Rahim di tempat usaha besi tua

H. Rahim menjelaskan pengalaman dan program yang diusahakan untuk kota Makassar

TIM YUI dan YPN berkunjung ke PBS Bangkala Kec Manggala

Kunjungan TIM YUI dan YPN ke pengepul Pak Rahman kel Batua kec Manggala

Ibu Ima melihat pencatatan bank sampah di kel Bangkala kota Makassar

Rabu, 06 Juni 2012

Develop Pengepul dan Bank Sampah Kota Makassar

   Pada hari Rabu 6 Juni 2012 di Karebosi link, tepatnya di ruang pertemuan eat@out diadakan pertemuan develop pengepul dengan mengahdirkan para pengepul kota Makassar, 9 wilayah Kampung pintar, 20 wilayah nominasi MGC 2012 dan beberapa pihak pemerintah kota yang terlibat langsung dengan program lingkngan.
Program Makassar Green and Clean yang telah digelar selam 4 tahun terakhir ini kembali akan dilaksanakan pada tahun 2012. Program tahunan ini kembali akan menjadi ikon Makassar yang telah banyak merubah polah hidup masyarakat. Rangkaian kegiatan MGC dilanjutkan dengan peningkatan progres Bank Sampah di 78 titik wilayah, Pola system Bank Sampah akan dilakukan untuk keseragaman dalam menjadikan Bank Sampah Pusat di Kota Makassar. Peserta pertemuan adalah :
A.      Pemerintah kota Makassar


1.       Walikota dan Wakil Walikota Makassar
2.       Asisten II Kota Makassar
3.       Dinas Pertamanan dan Kebersihan
4.       Badan Lingkungan Hidup Daerah
5.       Dinas UKM & Koperasi
6.       Dinas Infokom


B.      Pengepul Kota Makassar
C.      10 wilayah Kampung pintar


1.       Kel kalukuang Kec Tallo
2.       Kel Ballaparang Kec Rappocini
3.       Kel Tamamaung Kec Panakukkang
4.       Kel Ujung Pandang Baru Kec Tallo
5.       Kel Lalatang Kec Tallo
6.       Kel Cambaya Kec Ujung Tanah
7.       Kel Bangkala Kec Manggala
8.       Kel Pabaeng-Baeng Kec Tamalate
9.       Kel Karanganyar Kec Mamajang
10.   Kel Lakkang Kec Tallo


D.      20 Wilayah Nominasi MGC 2011


1.       Kel. Pannampu Rw 2 Kec Tallo
2.       Kel. Karuwisi Utara Rw 3 Kec. Panakukang
3.       Kel. Tanjung Mardeka Rw 1 Kec. Tamalate
4.       Kel. Bongaya Rw 4 Kec. Tamalate
5.       Kel. Panaikang Rw 5 Kec. Panakukang
6.       Kel. Kaluku Bodoa Rw 7 Kec. Tallo
7.       Kel. Bongaya Rw 6 Kec. Tamalate
8.       Kel. Lembo Rw 1 Kec. Tallo
9.       Kel. Pannampu Rw 4 Kec. Tallo
10.   Kel. Kalukuang Rw 1 Kec. Tallo
11.   Kel. Sudiang Rw 5 Kec. Biringkanaya
12.   Kel. Tamamaung Rw 4 Kec. Panakukang
13.   Kel. Kassi-Kassi Rw 5 Kec. Rappocini
14.   Kel. Tamalanrea Jaya Rw 1 Kec. Tamalanrea
15.   Kel. Lalatang Rw 1 Kec. Tallo
16.   Kel. Suwangga Rw 1 Kec. Tallo
17.   Kel. Layang Rw 5 Kec. Bontoala
18.   Kel. Kunjung Mae Rw 5 Kec. Mariso
19.   Kel. Rappokalling Rw 5 Kec. Tallo
20.   Kel. Jongaya Rw 5 Kec. Tamalate



Saharuudin bersama Wakil Walikota Makassar di acara develop Pengepul bank sampah kota makassar

Muh Jaya Motivator YPN mejadi moderator diskusi develop pengepul bank sampah kota makassar

fasilitator lingkungan MGC dan juga kampung pintar menyimak pertemuan develop pengepul bank sampah kota makassar

Perwakilan pemerintah kota dari SKPD di pertemuan develop pengepul  bank sampah kota makassar

Program Bank Sampah tahun ini ditargetkan akan mencapai 78 titik di Kota Makassar. Direktur Yayasan Peduli Negeri Sahar Ridwan menjelaskan bahwa program bank sampah ini sama dengan bank konvensional.
“Masyarakat membawa sampah mereka ke bank sampah kemudian akan ditimbang, setelah itu akan dicatat berapa jumlah nominal rupiah yang didapat dari sampah tersebut, dari masing-masing warga akan memiliki rekening sampah, nanti saat akan mengambil uangnya prosesnya sama dengan bank konvensional, “ jelasnya
Wakil Walikota Supomo Guntur menyatakan bahwa yang dibutuhkan sebenarnya dalam menjaga lingkungan mengenai kebersihan adalah tekad dan semangat. “Dengan melakukan pendekatan secara langsung, hasil yang dapat dinikmati sangat luar biasa, kalau diperhatikan bahwa jalan di lorong makin bersih dibanding protokol, sampai kapanpun program Makassar Grean and Clean sampai dengan program bank sampah akan tetap berjalan karena ini menyangkut soal kebersihan,” kata Supomo.
Mengenai anggaran untuk membayar masyarakat dari sampah yang dikumpulkan, Ia menambahkan bahwa “ unit bank sampah yang ada memiliki jaringan dengan pengepul (Payabo) yang setiap Sabtu akan datang untuk mengambil sampah tersebut dan membayarnya. Hasil dari sampah tersebutlah yang nantinya akan dibayarkan kepada warga. Biasanya itu ada warga yang tidak mengambil dalam bentuk uang tapi terkadang sembako sesuai kebutuhan mereka.
“Diakhir Program ini nanti akan saya beberkan berapa produksi sampah yang dihasilkan sebenarnya,” katanya.
Supomo mengatakan bahwa dulu sampah itu orang menganggap tidak memiliki nilai ekonomis, tapi sekarang sampah yang ada dapat menghasilkan satu keuntungan ekonomis buat Masyarakat.
“Sekarang ini yang dibutuhkan bagaimana menanamkan satu tanggung jawab kepada masyarakat terhadap kebersihan. Jangan hanya pihak-pihat tertentu yang ikut bekerja tapi semua lapisan masyarakat,” tegasnya.[KM11]
Dari pertemuan ini diharapkan 10 wilayah kampung pintar di tahun 2011 diikuti oelh 20 wilayah nominasi MGC tahun 2011 pula serta 50 wilayah yang kemudian menyusul adalh wilayah MGC tahun 2012 yang telah masuk seleksi 50 besar MGC. Dengan adanya kerjasama antar warga dan pengepul diharapkan potensi sampah dapat dimanfaatkan dan mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA. Dengan system Bank Sampah yang berlaku maka ini jug merupakan edukasi secara langsung kepada warga untuk memilah sampah dan merubah sampah menjadi berkah. Penjemputan sampah di titik bank sampah nantinya akan lebih optimal. Setiap titik wilayah bank sampah akan memulia dengan system administrasi dari pejuang lingkungan serta kader lingkungan yang dikelola oleh kelompok kerja warga yang telah terbentuk sebelumnya. Setelah itu dari data pemilahan dan pengumpulan oleh warga dilanjutkan dengan pencatatan dan transaksi sampah antar nasabah dari warga dengan pengurus bank sampah. Setelah itu transaksi dilanjutkan antara pengurus bank sampah dan para pengepul yang telah diajak bekerja sama sebelumnya. Diharapkan dengan system bank sampah ini yang telah diseragamkan seluruh kota Indonesia dapat menjadi langkah efektif untuk bias mereduksi sampah sebanyak-banyaknya. Semoga dengan system bank sampah yang telah berjalan di permukiman warga, Bank Sampah Pusat yang nantinya di bangun di Kota Makassar dapat menjadi langkah selanjutnya dalam member perhatian dan penjaminan kepada wilayah MGC yangt telah memiliki Bank sampah unit di wilayah masing-masing

Simulasi Sistem Bank Sampah Development Pengepul Kota Makassar

Motivator YPN (Jaya dan Ancha) Memberikan Materi Bank Sampah

Keseriusan Peserta Dalam Penerimaan Materi Bank Sampah

Guru-guru dari SD Bertk. Mamajang 1 Ikut Serta Dalam Kegiatan Development Bank Sampah

Penutupan Development Bank Sampah dan Pengepul Oleh Ketua FORKASIH (A. Patta Giling) Bersama Para Motivator YPN

Testimony Hj. Umah Pengepul Di Kota Makassar


Salah Satu Fasilitator Kampung Pintar Menyampaikan Kendala pada Wilayahnya

Wakil Walikota Bersalaman Sambil Berpamitan Kepada Para Fasilitator Kampung Pintar

Antusias Salah Satu Tim Relawan masyarakat menyampaikan Kesan-kesannya kepada Wakil Walikota Makassar

Senin, 04 Juni 2012

TRASHION BATIK OLEH UKM BAJI ATI KEL BONGAYA RW 8 KEC TAMALATE KOTA MAKASSAR

               Kiprah UKM dan juga Fasilitator Makassar Green and Clean sejak tahun 2010 telah dibuktikan dengan adanya kegiatan lingkungan yang terus dilakukan. Pada tahun 2010 wilayah kelurahan Bongaya RW 8 telah masuk nominasi 20 besar program MGC. Keberhasilan tersebut telah membuktikan upaya untuk terus melakukan kepedulian lingkungan dalam hal proses 3 R. Pemberdayaan masyarakat yang terjalin pada kelompok kerja warga dalam membuat kreasi tarshion sampah an organik telah manjdi usaha yang digiatkan untuk menambah ekonomi masyarakat. Fasilitator Ibu IFA HANIFA beserta rekan-rekan kader selama ini telah membuat kreasi olahan sampah an organik dengan berbagai bentuk kreasi. Bentuk kreasi yang dibuat adan yang berupa tempat hiasan, tas-tas belanja, wadah erang-reang penganting dan juga berbagi bentuk pernak-pernik lainnya.

Hasil kreasi daur ulang UKM baji Ati Mandiri kel bongaya kec Tamalate
kerajinan dau ulang UKM BAJI ATI MANDIRI kel Bongaya RW 8 Tempat tissue yang dibalut perca kain batik

Hasil karya UKM baji ati mandiri yang beralamat di jalan baji ati kota makassar
Tempat perhiasan karya UKM BAJI ATI yang dikerjakan menggunakan kain batik

Karya UKM BAJI ATI dalam batik trashion
Daur ulang plastik an organik dari UKM BAJI ATI MANDIRI

Tampilan vas bunga dari sampah an organik yang dibuat UKM BAJI ATI MANDIRI kel BONGAYA
jay tsunami